Sabtu, 08 Desember 2012

MAKALAH OLAHRAGA



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang
Olah raga mempunyai peran penting bagi kesehatan tubuh maupun organ tubuh manusia lainnya. Dengan berolah raga maka kesehatan tubuh akan tetap terjaga. Oleh sebab itu menimbulkan kegemaran/ rasa suka untuk tetap berolah raga sangat perlu karna pada saat sekarang ini banyak sekali hal-hal lain yang mempunyai pengaruh sangat kuat untuk menimbulkan rasa malas dalam berolah raga, sehingga banyak saat ini di ciptakan berbagai macam bentuk permainan yang menarik yang intinya agar kita mau untuk berolah raga.

1.2 Identifikasi masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas penulis merumuskan identifikasi masalah bahwa olah raga mempunyai peran penting dan berpengaruh besar dengan kesehatan tubuh manusia.
1.4 Rumusan masalah
Adapun rumusan Masalah yang saya ajukan dalam makalah ini adalah ;
a)      Untuk mengetahui minat olahraga apabila dilakukan dengan bentuk permainan
b)      Permainan-permainan apa yang bisa diterapakan dalam berolahraga
1.4  Tujuan
Dengan adanya pembahasan makalah ini diharapkan pembaca tertarik untuk berolah raga ringan dengan bentuk-bentuk permainan yang telah dituliskan. Sehingga membantu tubuh untuk tetap sehat.





BAB II
PEMBAHASAN

PERMAINAN DALAM OLAH RAGA
Olah raga merupakan aktifitas wajib yang sebenarnya harus dilakukan oleh setiap orang, tidak harus pergi ke tempat olah raga atau kelapangan olah raga. Olah raga dapat dilakukan di rumah, bermain dengan teman, atau orang tua juga dapat dikatakan berolah raga. Salah satu cara olah raga yang efektif dan menyenangkan yaitu berolah raga sambil bernain. Sebenarnya banyak sekali contoh permainan yang dapat dikategorikan banyak mengeluarkan keringat sehingga dapat dikatakan olah raga di mana dengan permainan tersebut dapat menstabilkan kerja jantung, melancarkan peredaran darah serta memperlancar kerja organ tubuh yang lainya.
Berikut ini dalah satu contoh bentuk permainan yang dapat dimainkan untuk membantu kita berolah raga .

Bentuk Permainan Tanpa Alat
1.      Mengejar pita dengan satu kaki
Tujuan Permainan : melatih kekuatan otot kaki,kelincahan dan melatih konsentrasi.
Nama Permainan            : Mengejar pita dengan satu kaki
Alat permain                   :  Tanpa Alat
Jumlah peserta                 :  lebih dari 4 orang.
Langkah awal
Membuat garis selebar ± 10x10 m kemudian Semua peserta berkumpul di lapangan yang berukuran 10×10 m tersebut dan selama permainan berlangsung baik peserta atau penjaga tidak boleh keluar dari garis yang telah dibuat tadi.



Peraturan Permainan       :
  1. Siswa terbagi atas dua kelompok sama banyak.
  2. 2 orang siswa menjadi penjaga atau penagkap pita,penentuan penjaga atau penangkap ini dilakukan dengan hompimpah, 2 orang terakhir yang kalah akan menjadi penjaga / penagkapnya.
  3. Peserta pemain (selain penjaga) masing-masing memakai pita warna yang berbeda di lengan kirinya.
  4. Ikutin intruksi guru  yang mengajar, kejar warna pita yang berada di lengan peserta sesuai dengan warna yang disebutkan guru.
  5. Mengejar ataupun cara menghindar adalah dengan melakukan lari atau jalan satu kaki saja.
  6. Sedangkan bagi siswa yang menjadi peserta dalam menghindar juga dengan melakukan jalan / lari satu kaki namun tidak boleh melewati garis yang di tentukan.
  7. Baik penculik maupun anak tidak diperkenankan untuk berlari 2 kaki.
  8. Bagi yang melanggar peraturan tersebut dikenai hukuman yaitu melakukan lompat pagar sebanyak 5 kali.
  9. Selama intruksi guru berlangsung harus dapat mengumpulkan pita sebanyak-banyaknya .
  10. Permainan ini dilakukan sesuai dengan intruksi guru sampai batas waktu yang di tentukan guru, bagi tiap group yang banyak kehilangan pita maka dinyatakan salah dan group yang menag berhak menghukum mereka sesuai dengan kemauan mereka.

ADA 3 ASPEK YANG TERDAPAT  DALAM  PERMAINAN INI

1.      Aspek psikomotor
Yaitu dalam permainan ini di tuntut kekuatan otot kaki karena berjalan dengan satu kaki,sehingga dapat memperkuat otot kaki
2.      Aspek afektif
Nilai kejujuran yang ditanankan karena dengan berjalan satu kaki akan sulit untuk mengejar lawan,dan apabila ia curang misalnya tidak dengan satu kaki maka ia akan mudah menagkap lawan
3.      Aspek Kognitif
Terdapat banyak pola pikir yang diterapkan disini sehingga menutut seseorang untuk berfikir cermat bagaimana ia menerapkan strategi untuk bermain, bagi pengejar pita ia harus berfikir bagaimana caranya agar ia dapat mengambil pita dari peserta lainya,dan si peserta juga berfikir bagaimana agar pita yang ada di tangan kirinya tidak tertangkap oleh pengejar pita. Selain itu konsentrasi baik pemain ataupun pengejar pita harus tetap terjaga karena sewaktu waktu guru dapat merubah warna pita yang harus di tangkap.

LANGKAH-LANGKAH BERMAIN PERMAINAN INI

Keterangan
Pertama tama lakukan hompimpah untuk menentukan siapa yang akan menjadi pengejar pita.. 2 peserta terahkir yang kalah berarti ia bertugas sebagai pengejar pita.

 
Keterangan
Beri tanda pita di lengan kiri/kana setiap pemain yang bukan sebagai pengejar/ pengumpul pita.

 
Keterangan
Kedua pengejar pita bersiap mengejar pita , baik peserta atau pengejar harus konsentrasi saat guru mereka menyebutkan warna pita apa yang harus di kejar.
 
Keterangan
Bagi pengejar pita yang berhasil mengumpulkan banyak pita maka dinyatakan menang.
 
Keterangan
Contoh hukuman bagi yang kalah yaitu lompat pagar 10x.

BAB 3
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Karena berolah raga merupakan hal mutlak yang harus di lakukan setiap orang setiap harinya maka penulis berinisiatif menciptakan permainan yang selain dapat menyenagkan juga dapat sekalian mengeluarkan keringat sehingga dapat dikatakan berolah raga juga. Sehingga penulis menyampaikan permainan ini dengan nama “mengejar pita dengan satu kaki”
B.     Saran
Dengan melakukan permainan ini secara bersungguh-sungguh akan membantu anda berolahraga. Sebaiknya pembaca bisa menerapkanya dan juga dapat mencari banyak lagi bentuk permainan yang baik untuk kesehatan sehingga kesehatan tubuh kita akan lebih terjaga sehingga dapat terhindar dari berbagai macam penyakit, namun selain berolah raga kita juga harus tetap menjaga pola makn kita sehari-hari.




MAKALAH KLASIFIKASI DAN KARAKTERISTIK MEDIA PEMBELAJARAN



BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Di era globalisasi ini perkembangan ilmu pengetahuan , teknologi dan sains sangat berkembangan pesat ,sehinnga menuntut peserta didik untuk mampu belajar,menambah ilmu pengetahuan dan wawasannya baik dilingkungan informal,formal maupun nonformal. Proses belajar yang terjadi lingkungan secara formal,yaitu disekola-sekolah,mulai dari PAUD sampai perguruan tinggi,yang dimaksudkan untuk mengembangkan dan mengarahkan  perubahan pada diri anak didik secara terencana baik dalam aspek pengetahuan ,keterampilan,maupaun sikap.
Khususnya pada PAUD, proses pembelajaran dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan yang dimiliki anak,yaitu kemampuan kognitif,psikomotor dan afektif. Untuk mampu mengembangkan kemampuan yang dimiliki anak tersebut, guru PAUD harus mengetahui dan mampu mengunakan alat-alat atau media-media pembelajaran yang akan membantu proses belajar mengajar dikelas,sehinnga tujuan pengajaran yang diharapkan dapat tercapai. Pengelompokan media pembelajaran tersebut yaitu media audio,media visual,media audio-visual dan media serbaneka, media pembelajaran yang diberikan ini harus mengacu pada prinsip pembelajaran anak usia dini yaitu “Bermain Sambil Belajar,Belajar Seraya Bermain ”.

B.     TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui pengelompokan-pengelompokan media pembelajaran untuk anak usia dini serta karakteristik dari setiap media-media yang digunakan dalam pembelajran anak usia dini,Khususnya yang dibahas pada makalah ini adalah media Audio-visual,dan Media Serbaneka,yang dsigunakan dalam pembelajran anak usia dini.  




BAB II
ISI

KLASIFIKASI DAN KARAKTERISTIK MEDIA PEMBELAJARAN

1.      MEDIA AUDIO-VISUAL
Media Audio-visual merupakan kombinasi dari media audio dan media visual atau biasa disebut media Pandang-Dengar. Dengan karakteristik yang lebih lengkap,media audio visual memiliki kemampuan untuk mengatasi kekurangan dari media audio  ataupun dari media visual.
Fungsi dan kemampuan media audio visual ini akan meningkat bila dilengkapi dengan karakteristik gerak. Mampu mneyampaikan pesan-pesan yang lebih rumit dan lebih realistis. Penggunaan media audio-visula ini dalam pembelajaran anaa usia dini harus disesuaikan tema yag dipakai saat pembelajaran itu berlansung. Media audio - visual ini akan membantu mengembangkan kemampuan bahasa anak.afektif atau sikap anak,dengan dibantu oleh guru yang dapat menggunakan metode Tanya jawab,atau menceritakan kembali isi pembelajaran yang telah disampaikan melalui media audio-visual kepada anak.
Ditinjau dari karakteristiknya media audio visual dapat dibagi menjadi dua yaitu
1.      Media audio visual diam
Adalah media yang penyampaian pesannya dapat diterima oleh indra  pendengaran dan indera penglihatan,akan tetapi gambar yang dihasilkannya adalah gambar diam  atau sedikit memiliki unsur gerak.
      Jenis media ini antara lain media sound slide (slide suara),dan gambar bersuara.
2.      Media audio visual gerak
Adalah media yamg penyampaian pesannya dapat diterima oleh indera pendengaran dan indera penglihatan,dan gambar yang dihasilkan memiliki unsur gerak.

            Jenis- jenis media audio- visual,meliputi:
1.      Film
Film adalah media yang sangat besar kemampuannya dalam membantu proses belajar mengajar.
Keunngulan film bagi pembelajaran anak usia dini adalah
·         Denominator belajar yang umum. Anak yang cerdas maupun yang lamban akan memperoleh sesuatu dari film yang sama. Hal ini dapat meningkatkan perkembangan bahasa,keterampilan membaca atau penguasaan bahasa.
·         Lebih mendekati realitas,yang bisa membantu pemikiran anak,karena anak usia dini belum mapu untuk berpikir abstrak.
·         Lebih menarik perhatian anak
·         Lebih realistis,dapat diulang-ulang,dihentikan atau sebagainya,yang menjadikan sesuatu yang dianggap ank abstark menjadi lebih jelas.
·         Memikat perhatian anak dengan  teknik warna,gerak lambat dan animasi.
·         Dapat meransang motivasi anak dalam belajar.

2.      Televisi
TV adalah media yang menyampaikan pesan-pesan pembelajaran secara audio visual dengan disetai unsure gerak. Salah satu contohnya adalah televisi pendidikan. Televisi Pendidikan adalah pengguanaan program video yang direncankan untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu tanpa melihat siapa yang menyiarkannya.


3.      Video.
Video adalah media audio visual yang menampilkan gerak,pesan yang disajikan bisa berupa fakta  maupun fiktif,buisa bersifat informative.edukatif, maupun instruksional.
      Kelebihan Video sebagai media pendidikan adalah :
·         Dapat menarik perhatian anak untuk periode-periode singkat
·         Menghemat waktu dan dapat diputar berulang-ulang
·         Anak dapat mengamati objek yang sedang bergerak
·         Keras lemah suara yang ada bisa diatur dan disesuaikan
·         Gambar proyeksio dapat di”beku”kan untuk diamati lebih jelas
·         Control sepenuhnya ditangan guru
·         Ruangan tidak perlu digelapkan

Sedangkan kelemahan video sebagai media pendidikan adalah:
·         Perhatian anak didik sulit dikuasai,partisipasi mereka jarang diperhatikan
·         Sifat komunikasinya yang bersifat satu arahharuslah diimbangi dengan komunikasiumpan balik yang lain
·         Memerlukan peralatan yang mahal dan kompleks.

2.MEDIA SERBANEKA
    Media Serbaneka meliputi
a)      Media tiga dimensi
Media tiga dimensi dapat memberikan suatu perasaan akan realita,karena media ini lebih melibatkan lebih banyak pengertian dan perasaan dibandingkan dari media lainnya. Media ini memberikan pengalaman yang mendalam dan pemahaman yang lebih lengkap mengenai benda-benda nyata.
Media tiga dimensi dirancang sedemikian rupa agar dapat tangani oleh anak didik,kecuali untuk media yang terlalu mahal,terlalu besar terlalu bahaya atau terlalu kecil.
Unsure manipulasi merupakan unsur penting dalam penggunaan media tiga dimensi. Media tiga dimensi banyak digunakan dalam belajar adalah antara lain:


1.      Model dan Mock-Ups
Model adalah perwujudan suatu benda secara terskala,,yang ukurannya mungkin sama ,lebih kecil atau lebih besar dari aslinya.
Mock-Ups adalah perwujudan tiruan atau penyederhanaan suatu benda.
      Sebagai media pengajaran,model mungkin lebih umum dibandingkan Mock-Ups. Banyak contoh model yang begitu sederhana  yang dapat dibuat pyramid,kerucut dan sebagainya.bahan lain yang banyak dipakai antara lain kayu,tanah liat,plastic ,logam kertas,papier dan sebagainya. Namun banyak pula contoh model  yang telah diperdagangkan secara komersial sehinnga tinggal  membelinya seperti building –bocks,dan miniatur alat-alat transportasi.
Model dapat dibedakan menjadi empat macam  yaitu
1.      Model padat
Biasanya memperlihatkan bagian permukaan luar dari suatu objek.
2.      Model Penampang Potong
Memperlihatkan bagaimana keadaan dalam dari suatu objek. Beberpa contohnya antara lain susunan anatomi organ tubuh manusia,mesin-mesin dan lapisan bumi.
3.      Model konstruksi
adalah suatu model yang terdiri dari beberapa bagian objek secar lengkap. Bagian-bagian itu dapt dirangkaimenjadi satu  konstruksi benda  sesuai yang diinginkan oleh orang yang merangkainya. Beberapa contohnya antara lain : tubuh manusia ,mata,badan,serangga ,bentuk geometrik dan sebagainya.
4.      Model kerja
Adalah tiruan dari suatu objek yang memperhatikan cara kerja objek  itu. Misalnya model dari suatu system pompa air,kerja mesin dan sebagainya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan agar penggunaan model sebagai media pengajaran menjadi lebih efektif,yaitu meliputi:
·         Model harus digunakan dikelas dengan kondisi semenarik mungkin
·         Setiap orang dikelas tersebut harus dapt melihat model dengan mudah
·         Model harus digunakan  dalam hubungan dengan materi pelajaran lainnya.
·         Anak didik diberi kesempatan semaksimal mungfkin mencoba mengamati model dan bertanya jawab.

2.      Diorama
Adalah pemandangan tiga dimensi mini dari suatu objek,kejadian atau proses yang disusun atas berbagai symbol dan bahan-bahan nyata yang bertujuan untuk mengambarkan pemandangan yang sebenarnya. Dioroma dapat dibuat oleh guru sendiri dengan memanfaatkan kotak kardus,peti kayu atau kotak sepatu. Dioroma sebagi media pengajaran terutanma berguna untuk mengenalkan suasana kota ,suasana perdesaan lalu lintas dijalan raya,suasana kebun binatang ,dan sebagainya.



3.      Realita  
Realita adalah benda-benda nyata seperti apa adannya atau aslinya,tanpa perubahan. Dengan memanfaatkan realita dalam proses belajar,anak didik akan lebih aktif dalam mengamati,menangani ,memanipulasi,mendiskusikan dan akhirnya dapat menjdi alat untuk meningkatkan motivasi dan kemauan anakuntuk menggunakan sumber-sumber belajar serupa.
Contohnya pemanfaatan realita misalnya dalam tema kebunku,guru mengajak anak ke kebun sekolah dan memperlihatkan dan memperkenalkan jenis-jenis bunga yang ada dikebun beserta tanaman lainnya.Hal ini akan membantu mengembangkan kemampuan kognitif anak mengenai jenis-jenis tanaman yang tumbuh.
 
b)      Komputer
Komputer dalam perkembangan masa kini merupakan suatu perangkat peralatan yang canggihdan dapat dimanfaatkan dalam masalah-masalah pendidikan dan pembelajaran. komputer merupakan medium yang cocok dalam proses pembelajaran masa kini disamping media lain.
Komputer merupakan multi media yang sangat baik untuk belajar dan pada Anakusia dini  penggunaan computer baru diperkenalkan secara sederhana kepada anak,belum begitu mendalam penngunaanya.
Untuk belajar menulis dan membaca ,computer sangat mudah digunakan dan jika salah  mudah dihapus.
Komputer menyediakan berbagai jenis huruf dan “word art” dengan ukuran dan warna apa saja yang dikehendaki dan disukai oleh anak. Selain itu komputer dapat digunakan untuk mengambar. Berbagai bentuk(shapes) seperti berbagai macam segi tiga,segiempat,segi lima,segi enam dan bangun ruang ada disana,sehinnga anak dapat menggambar berbagai bentuk dan ruang serta mewarnainya
Computer juga dilengkapi dengan CD ROM,sehingga dapat digunakanuntuk memutar CD,berbagai program tayangan sepeti proses metamorphosisnya kupu-kupu yang ada dalam CD dapat diputar dengan CD ROM dalam computer.
Pemakaian computer sebagi media pembelajaran dapat disesuaikan dengan tema pembelajaran di TK saat itu,sehinnga aspek psikomotor dan kognitif akan berkembang sesuai dengan ransangan yang diberikan melalui media pembelajaran yang menggunakan komputer.





BAB III
PENUTUP

1.      KESIMPULAN
Media pembelajaran untuk anak usia dini terdiri dari media audio,media visual,media audio-visual dan media serbaneka. Khususnya media audio-visual dan media serbaneka yang dipakai dalam pembelajaran anak usia dini di TK  mampu untuk bisa mengembangan berbagai aspek perkembangan anak,seperti aspek perkembangan psikomotor anak,yang bisa dikembangkan melalui media serbaneka yaitu computer,program televisi edukasi. Aspek perkembangan kognitif anak teransang dengan adanya media Audio visual berupa video mengenai sains untuk anak. Aspek perkemabangan afektif akan terbentuk baik melalui media audio visual berupa video yang menceritakan kehidupan  binatang di hutan. Yang setelah menggunakan berbagai media pembelajaran ini dapat digunakan metode Tanya jawab dan metode bercakap-cakap dengan anak didik. 

2.      SARAN
Sebaiknya guru PAUD harus dapat mempergunakan dan memperkenalkan dengan baik,tepat dan efektif media-media pembelajaran tersebut kepada anak usia dini. Agar media pembelajaran tersebut dapat digunakan secara efektif maka harus disesuaikan dengan sub tema dan indicator yang ingin dicapai.





DAFTAR PUSTAKA

 Hartati Sri.2009.Media Pembelajaran AUD.Padang: UNP
Slamet Suyanto.2005.Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.Jakarta:Dirjen Dikti







































MEMBUAT ALAT PERMAINAN PARA AHLI UNTUK PENGEMBANGAN BAHASA AUD


  

Rabu, 21 November 2012

Pentingnya pengenalan Komputer pada Anak Usia Dini



Kemanjuan teknologi dan informasi di saat sekarang ini sangatlah pesat dan canggih. Kecanggihan teknologi sekarang ini tak lain hanya untuk memudahkan segala pekerjaan manusia. Mau tak mau kita juga ikut menikmati kecanggihan teknologi demi mengikuti perkembangan zaman. Teknologi dan informasi yang dikembangkan manusia saat ini sangat Variatif dan easy to use untuk semua umur. Tak terkecuali anak-anak.

ANALISIS ARTIKEL

Membangun Karakter Sejak Pendidikan Anak Usia Dini

Kawan, jika saya ditanya kapan sih waktu yang tepat untuk menentukan kesuksesan dan keberhasilan seseorang? Maka, jawabnya adalah saat masih usia dini. Benarkah? Baiklah akan saya bagikan sebuah fakta yang telah banyak diteliti oleh para peneliti dunia.
Pada usia dini 0-6 tahun, otak berkembang sangat cepat hingga 80 persen. Pada usia tersebut otak menerima dan menyerap berbagai macam informasi, tidak melihat baik dan buruk. Itulah masa-masa yang dimana perkembangan fisik, mental maupun spiritual anak akan mulai terbentuk. Karena itu, banyak yang menyebut masa tersebut sebagai masa-masa emas anak (golden age).
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh seorang ahli Perkembangan dan Perilaku Anak dari Amerika bernama Brazelton menyebutkan bahwa pengalaman anak pada bulan dan tahun pertama kehidupannya sangat menentukan apakah anak ini akan mampu menghadapi tantangan dalam kehidupannya dan apakah ia akan menunjukkan semangat tinggi untuk belajar dan berhasil dalam pekerjaannya.
Nah, oleh karena itu, kita sebagai orang tua hendaknya memanfaatkan masa emas anak untuk memberikan pendidikan karakter yang baik bagi anak. Sehingga anak bisa meraih keberhasilan dan kesuksesan dalam kehidupannya di masa mendatang. Kita sebagai orang tua kadang tidak sadar, sikap kita pada anak justru akan menjatuhkan si anak. Misalnya, dengan memukul, memberikan pressure yang pada akhirnya menjadikan anak bersikap negatif, rendah diri atau minder, penakut dan tidak berani mengambil resiko, yang pada akhirnya karakter-karakter tersebut akan dibawanya sampai ia dewasa. Ketika dewasa karakter semacam itu akan menjadi penghambat baginya dalam meraih dan mewujudkan keinginannya. Misalnya, tidak bisa menjadi seorang public speaker gara-gara ia minder atau malu. Tidak berani mengambil peluang tertentu karena ia tidak mau mengambil resiko dan takut gagal. Padahal, jika dia bersikap positif maka resiko bisa diubah sebagai tantangan untuk meraih keberhasilan. Anda setuju kan?

Banyak yang mengatakan keberhasilan kita ditentukan oleh seberapa jenius otak kita. Semakin kita jenius maka semakin sukses. Semakin kita meraih predikat juara kelas berturut-turut, maka semakin sukseslah kita. Benarkah demikian? Eit tunggu dulu!
Saya sendiri kurang setuju dengan anggapan tersebut. Fakta membuktikan, banyak orang sukses justru tidak mendapatkan prestasi gemilang di sekolahnya, mereka tidak mendapatkan juara kelas atau menduduki posisi teratas di sekolahnya. Mengapa demikian? Karena sebenarnya kesuksesan tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan otak kita saja. Namun kesuksesan ternyata lebih dominan ditentukan oleh kecakapan membangung hubungan emosional  kita dengan diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Selain itu, yang tidak boleh ditinggalkan adalah hubungan spiritual kita dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Tahukah anda bahwa kecakapan membangun hubungan dengan tiga pilar (diri sendiri, sosial, dan Tuhan) tersebut merupakan karakter-karakter yang dimiliki orang-orang sukses. Dan, saya beritahukan pada anda bahwa karakter tidak sepenuhnya bawaan sejak lahir. Karakter semacam itu bisa dibentuk. Wow, Benarkah? Saya katakan Benar! Dan pada saat anak berusia dini-lah terbentuk karakter-karakter itu. Seperti yang kita bahas tadi, bahwa usia dini adalah masa perkembangan karakter fisik, mental dan spiritual anak mulai terbentuk. Pada usia dini inilah, karakter anak akan terbentuk dari hasil belajar dan menyerap dari perilaku kita sebagai orang tua dan dari lingkungan sekitarnya. Pada usia ini perkembang mental berlangsung sangat cepat. Pada usia itu pula anak menjadi sangat sensitif dan peka mempelajari dan berlatih sesuatu yang dilihatnya, dirasakannya dan didengarkannya dari lingkungannya. Oleh karena itu, lingkungan yang positif akan membentuk karakter yang positif dan sukses.

Lalu, bagaimana cara membangun karakter anak sejak usia dini?

Karakter akan terbentuk sebagai hasil pemahaman 3 hubungan yang pasti dialami setiap manusia (triangle relationship), yaitu hubungan dengan diri sendiri (intrapersonal), dengan lingkungan (hubungan sosial dan alam sekitar), dan hubungan dengan Tuhan YME (spiritual). Setiap hasil hubungan tersebut akan memberikan pemaknaan/pemahaman yang pada akhirnya menjadi nilai dan keyakinan anak. Cara anak memahami bentuk hubungan tersebut akan menentukan cara anak memperlakukan dunianya. Pemahaman negatif akan berimbas pada perlakuan yang negatif dan pemahaman yang positif akan memperlakukan dunianya dengan positif. Untuk itu, Tumbuhkan pemahaman positif pada diri anak sejak usia dini, salah satunya dengan cara memberikan kepercayaan pada anak untuk mengambil keputusan untuk dirinya sendiri, membantu anak mengarahkan potensinya dengan begitu mereka lebih mampu untuk bereksplorasi dengan sendirinya, tidak menekannya baik secara langsung atau secara halus, dan seterusnya. Biasakan anak bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Ingat pilihan terhadap lingkungan sangat menentukan pembentukan karakter anak. Seperti kata pepatah bergaul dengan penjual minyak wangi akan ikut wangi, bergaul dengan penjual ikan akan ikut amis. Seperti itulah, lingkungan baik dan sehat akan menumbuhkan karakter sehat dan baik, begitu pula sebaliknya. Dan yang tidak bisa diabaikan adalah membangun hubungan spiritual dengan Tuhan Yang Maha Esa. Hubungan spiritual dengan Tuhan YME terbangun melalui pelaksanaan dan penghayatan ibadah ritual yang terimplementasi pada kehidupan sosial.
Nah, sekarang kita memahami mengapa membangun pendidikan karakter anak sejak usia dini itu penting. Usia dini adalah usia emas, maka manfaatkan usia emas itu sebaik-baiknya.


Salam
Timothy Wibowo


Analisis :
Penulis artikel : Timothy Wibowo
Link sumber : http://www.pendidikankarakter.com/membangun-karakter-sejak-pendidikan-anak-usia-dini/

Artikel di atas sangat menarik, walaupun hanya diulas secara singkat cara membangun karakter anak sejak dini. Penulis mendobrak paradigma bahwa orang yang sukses aadalah mereka yang selalu mendapatkan peringkat disekolahnya, dimana rata-rata anak yang biasa saja banyak yang sukses saat dewasa. Artikel ini dapat sangat membantu orangtua atau guru dalma menumbuhkan pendidikan karakter pada anak nya, terutama anak usia dini.

Selasa, 20 November 2012

TUGAS 1


TUGAS
MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI
KLASIFKASI  DAN KARAKTERISTIK MEDIA PEMBELAJARAN
(MEDIA AUDIO DAN MEDIA VISUAL)




KLASIFIKASI DAN KARAKTERISTIK MEDIA PEMBELAJARAN

Media Audio

a.                  Pengertian media audio

Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan anak untuk mempelajari isi tema. Contoh media audio yaitu program kaset suara dan program radio.
Penggunaan media audio dalam kegiatan pendidikan untuk anak usia dini pada umumnyauntuk melatih keterampilan yang berhubungan dengan aspek-aspek keterampilan mendengarkan.
Dari sifatnya yang auditif, media ini mengandung kelemahan yang harus dengan cara memanfaatkan media lainnya.
Terdapat beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan apabila Anda akan
menggunakan media audio untuk anak usia dini yaitu:

a. Media ini hanya akan mampu melayani secara baik mereka yang sudah memiliki
kemampuan dalam berpikir abstrak. Sedangkan kita mengetahui bahwa anak usia dini
masih berpikir konkrit, oleh karena itu penggunaan media audio bagi anak usia dini
perlu dilakukan berbagai modifikasi disesuaikan dengan kemampuan anak.

b. Media ini memerlukan pemusatan perhatian yang lebih tinggi dibanding media
lainnya, oleh karena itu jika akan menggunakan media audio untuk anak usia dini
dibutuhkan teknik-teknik tertentu yang sesuai dengan kemampuan anak.

c. Karena sifatnya yang auditif, jika Anda ingin memperoleh hasil belajar yang yang
dicapai anak lebih optimal, diperlukan juga pengalaman-pengalaman secara visual.
Kontrol belajar bisa dilakukan melalui penguasaan perbendaharaan kata-kata, bahasa,
dan susunan kalimat.

b.                  Fungsi media audio
·         Media audio berfungsi untuk menyalurkan pesan audio dari sumber pesan ke penerima pesan.
·         Untuk  melatih segala kegiatan pengembangan keterampilan terutama yang berhubungan dengan aspek – aspek keterampilan pendengaran, yang dapat dicapai dengan media audio ialah berupa : Pemusatan perhatian dan mempertahankan  perhatian, Mengikuti pengarahan, Melatih daya analisis, Menentukan arti dan konteks, Memilah informasi dan gagasan, Merangkum , mengingat kembali dan menggali informasi.
·         Sebagai alat Bantu bagi para pendidik, karena sifatnya hanya sekedar membantu, maka dalam pemamfaatannya memerlukan bantuan metode atau media lain, sehingga pengalaman dan pengetahuan siap dimiliki oleh pendengar yang akan membantu keberhasilan.

c.                   Karakteristik media audio
Hakekat dari jenis-jenis media dalam kelompok ini adalah berupa pesan yang disampaikan atau dituangkan kedalam simbul-simbul auditif (verbal dan/atau non-verbal), yang melibatkan rangsangan indera pendengaran. Secara umum media audio memiliki karakteristik atau ciri sebagai berikut:
ü Mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu (mudah dipindahkan dan jangkauannya luas)
ü Pesan /program dapat direkam dan diputar kembali sesukanya, dapat mengembangkan daya imajinasi dan merangsang partisipasi aktif pendengarnya
ü  Dapat mengatasi masalah kekurangan guru
ü  Sifat komunikasinya hanya satu arah
ü  Sangat sesuai untuk pengajaran musik dan bahasa, dan pesan/informasi atau program terikat dengan jadwal siaran (pada jenis media radio).

d.                  Dampak media audio bagi aspek perkembangan anak usia dini
Strategi pembelajaran dengan menggunakan media audio sejauh ini dapat mengembangkan bahasa verbal dan motorik halus anak karena instruksi audio interaktif adalah sebuah metode pendidikan melalui audio yang secara aktif melibatkan anak yang didesain secara hati-hati dan direkam pada kaset, CD, dam MP3 player.

Media Visual

a.                   Pengertian media visual
Media visual adalah media yang menyampaikan informasi dalam bentuk gambar atau secara visual sehingga tidak terdapat suara. media visual ada berbagai jenisnya meliputi modul, poster, buku, gambar, grafik dan lain sebagainya.
Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat. Jenis media visual ini nampaknya
yang paling sering digunakan oleh guru pada lembaga pendidikan anak usia dini untuk membantu menyampaikan isi dari tema pendidikan yang sedang dipelajari. Media visual
terdiri atas media yang dapat diproyeksikan (projected visual) dan media yang tidak dapat
diproyeksikan (non-projected visual).Media visual yang diproyeksikan pada dasarnya merupakan media yang menggunakan alat proyeksi (disebut proyektor) di mana gambar atau tulisan akan nampakpada layar (screen). Media proyeksi ini bisa berbentuk media proyeksi diam misalnya gambar diam (still pictures) dan proyeksi gerak misalnya gambar bergerak (motion
pictures). Alat proyeksi tersebut membutuhkan aliran listrik dan membutuhkan ruangan
tertentu yang cukup memadai.

Jenis-jenis alat proyeksi yang biasa digunakan untuk menyampaikan pesan
pendidikan untuk anak usia dini antaranya: OHP (overhead projection) dan slaid suara
(soundslide). Pada lembaga PAUD yang ada di daerah perkotaan yang memiliki
kemampuan untuk mengadakan alat proyeksi ini tentu sangat menguntungkan sebab
pembelajaran bisa ditata lebih menarik perhatian dibandingkan dengan media yang tidak
diproyeksikan. Namun pada umumnya lembaga PAUD di daerah-daerah tertentu,
terutama di pedesaan, belum memungkinkan untuk mengadakan media proyeksi ini sebab
masih dianggap sangat mahal harganya. Di samping itu diperlukan juga kemampuan kemampuan khusus yang memadai dari para guru untuk menggunakan dan memelihara alat proyeksi tersebut.
Media visual yang tidak diproyeksikan terdiri atas media gambar diam/mati, media
grafis, media model, dan media realia. Coba Anda perhatikan beberapa karakteristik dari
masing-masing media tersebut di bawah ini.

a. Gambar diam atau gambar mati adalah gambar-gambar yang disajikan secara
fotografik atau seperti fotografik, misalnya gambar tentang manusia, binatang, tempat,
atau objek lainnya yang ada kaitannya dengan bahan/isi tema yang diajarkan. Gambar
diam ini ada yang sifatnya tunggal ada juga yang berseri yaitu berupa sekumpulan gambar diam yang saling berhubungan satu dengan lainnya.

Keuntungan yang bisa diperoleh dengan menggunakan media gambar diam ini, diantaranya:
(1) media ini dapat menerjemahkan ide/gagasan yang sifatnya abstrak menjadi lebih konkrit,
(2) banyak tersedia dalam buku-buku, majalah, surat kabar, kalender, dsb.
(3) mudah menggunakannya dan tidak memerlukan peralatan lain,
(4) tidak mahal, bahkan
mungkin tanpa mengeluarkan biaya untuk pengadaannya,
(5) dapat digunakan pada setiap tahap kegiatan pendidikan dan semua tema. Ada beberapa kelemahan dari media ini yaitu terkadang ukuran gambar terlalu kecil jika digunakan pada kelas besar. Gambar diam juga merupakan media dua dimensi dan tidak bisa menimbulkan gerak.

b. Media grafis adalah media pandang dua dimensi (bukan fotografik) yang dirancang
secara khusus untuk mengkomunikasikan pesan-pesan pendidikan. Unsur-unsur yang
terdapat dalam media grafis ini adalah gambar dan tulisan. Media ini dapat digunakan
untuk mengungkapkan fakta atau gagasan melalui penggunaan kata-kata, angka serta
bentuk simbol (lambang). Bila Anda akan menggunakan media grafis ini Anda harus
memahami dan mengerti arti simbol-simbolnya, sehingga media ini akan lebih efektif
untuk menyajikan isi tema kepada anak. Karakteristik media ini yaitu sederhana, dapat
menarik perhatian, murah dan mudah disimpan dan dibawa. Jenis-jenis media grafis
ini diantaranya: grafik, bagan, diagram, poster, kartun, dan komik.

c. Media model adalah media tiga dimensi yang sering digunakan dalam kegiatan
pendidikan untuk anak usia dini, media ini merupakan tiruan dari beberapa objek
nyata, seperti objek yang terlalu besar, objek yang terlalu jauh, objek yang terlalu
kecil, objek yang terlalu mahal, objek yang jarang ditemukan, atau objek yang terlalu
rumit untuk dibawa ke dalam kelas dan sulit dipelajari wujud aslinya. Jenis-jenis
media model diantaranya: model padat (solid model), model penampang (cutaway
model), model susun (build-up model), model kerja (working model), mock-up dan
diorama. Masing-masing jenis model tersebut ukurannya mungkin persis sama,
mungkin juga lebih kecil atau lebih besar dengan objek sesungguhnya.

d. Media realia merupakan alat bantu visual dalam pendidikan yang berfungsi
memberikan pengalaman langsung (direct experience) kepada anak. Realia ini
merupakan model dan objek nyata dari suatu benda, seperti mata uang, tumbuhan,
binatang, dsb.
b.                  Manfaat media visual
·                     membantu mengoptimalkan para tipe pembelajar bergaya visual, sehingga media visual itu sangat berpotensi dan mempunyai banyak manfaat dalam mewujudkan gambaran abstrak menjadi gambaran nyata.
·                     menyalurkan pesan dari sumber kepenerima, sedangkan saluran yang dipakai menyangkut indra penglihatan dan pesan yang disampaikan dituangkan melalui lambang, symbol-simbol komunikasi visual. Seperti poster dan papan flannel atau flannel board.

c.                   klasifikasi media visual
·                     Visual diam yang diproyeksikan: proyeksi apaque, proyeksi overhead, slides, film strips.
·                     Visual tak diproyeksi: gambar, poster, foto, charst, grafik, diagram, pameran, papan info,papan-buku
·                     Visual dinamis yang diproyeksikan: film, televise, video.












SUMBER